Rabu, 03 Juli 2013

BBM dan Keberanian PKS

Oleh : Syamsul Bahri
Bukan rahasia lagi, keberadaan PKS di lingkaran koalisi telah menimbulkan kegaduhan. Sikap PKS yang kerap berseberangan dengan pemerintah dalam berbagai kesempatan dan kebijakan, dianggap sebagai langkah tabu dan sangat tidak lazim bagi sebuah partai yang tergabung dalam barisan koalisi. Akibatnya, pemerintah di buat repot.
Sebagian politisi yang tergabung dalam partai pemerintahpun kerap melontarkan kritikan keras terhadap sikap partai yang lahir dari gerakan Tarbiyah ini. Mulai dari tudingan tidak konsisten, tidak punya komitmen sampai pada ancaman mendepak PKS keluar dari koalisi, karena dianggap telah melanggar kontrak yang telah ditandatangani bersama. "Lebih baik kita mengeluarkan mereka dari koalisi, karena ini sudah kebangetan, dan menteri-menterinya itu dicopot,” kata politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, di Jakarta. Seperti yang dilansir detik.com pada hari Selasa, (04/06/2013).

Opini Publik Dalam Jebakan Media Massa

Oleh : Syamsul Bahri

"Jika Anda tidak punya opini, maka Anda akan menjadi korban dari setiap opini."

Pasca tumbangnya rezim Soeharto pada bulan Mei 1998, kebebasan pers di Indonesia nyaris tanpa restriksi (pembatasan). Setelah sebelumnya kebebasan tersebut dikrangkeng selama lebih dari 32 tahun. Bila pada era Orde Baru, terjadi banyak restriksi, di era reformasi ini pers menjadi bebas tanpa lagi ada batasan-batasan dari kebijakan pemerintah yang berusaha mengekang insan pers dalam menghadirkan karya-karya jurnalistik mereka.

Premanisme Politik Di Negara "Majorkrasi"

Oleh : Syamsul Bahri

"Politik itu adalah perang tak berdarah dan perang itu adalah politik berdarah." (DR. Lely Arrianie)

Premanisme, adalah sebuah kosa kata yang sangat akrab dalam ingatan publik akhir-akhir ini. Istilah tersebut merujuk pada aksi kekerasan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok individu kepada individu atau kelompok lainnya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cara memkasakan kehendak. Aksi premanisme ini selalu di identikkan dengan aksi kekerasan. Baik kekerasan fisik maupun kekerasan dalam bentuk psikologis.